Terduduk Sendirian DiLatari Kelam Malam,
Beralaskan Keras Batu Keresahan,
Aku, Terdampar Menanti Sinar Kebenaran,
Mencari Cahaya Yang Kadang Datang dan Pergi…
Jauh,
Jauh Fikiran Merangkak Bertatih Berjalan,
Dimana Sebenarnya Letaknya Kedudukan Diri Ini,
Dalam Layar Putih Kehidupan Yang Dicemari dengan Contengan Dosa,
Sukar Untuk Menghakisnya Walau Seribu Kali Disimbah Putih Susu.
Aku Manusia Kecil Di Atas Muka Bumi Yang Penuh Dengan Godaan,
Terkapai Menagih Setia Nikmat Hikmat Alam Dunia,
Berat Menanggung Derita Kasih Yang Tak Berpenghujung,
Masih Terus Menangisi Lebat Hujan Kedukaan.
Jasad, Hati, Akal,
Bersatulah Kau Agar Dapat Menerima Terik Hakikat,
Segala Yang Menerangi Di Hadapan Adalah Setiap Bait Dalam Luh Mahfuz-Nya,
Yang Siap Dikarang dengan Tinta Kebesaran-Nya Sebelum Hadirnya Roh,
Kembalilah,
Diri Ini Sentiasa Menanti Di Persimpangan Untukmu,
Menggamit Setiap Langkah Duduk Bersama,
Untuk Mendapat Suci Tulus Kasih-Nya.
Nukilan Khas Qiu Aril
4 .3 .2011
gambatehhhhhhh-o-ais!
ReplyDeletebest... nice talent.. ;ppp
ReplyDeletethanks!=)
ReplyDelete